Entri Populer

Selasa, 30 April 2013

SEJARAH BANK BII


 
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) didirikan pada tanggal 15 Mei 1959 dan memperoleh status bank umum devisa pada tahun 1988 serta mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1989 melalui penawaran umum saham perdana (initial public offering). Sejak itu BII terus berkembang menjadi salah satu bank swasta nasional terkemuka di Indonesia dengan visi “Menjadi Bank Terbaik di Indonesia yang Menyediakan Layanan Nasabah dan Produk Inovatif Berkelas Dunia”.

Pada bulan Desember 2003, Konsorsium Sorak mengambil alih saham Bank sebesar 51%, melalui suatu proses penjualan kompetitif yang diselenggarakan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Anggota konsorsium Sorak terdiri dari Asia Financial Holdings Pte. Ltd, Kookmin Bank, ICB Financial Group Holdings Ltd dan Barclays Bank PLC.

Pada 30 September 2008 Maybank, melalui Mayban Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd. (MOCS), anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, menyelesaikan pengambilalihan 100% saham Sorak Financial Holdings Pte. Ltd, pemilik 55,51% saham BII. Pada Desember 2008, MOCS menyelesaikan penawaran tender untuk sisa saham BII.

BII adalah salah satu bank terbesar di Indonesia dengan jaringan internasional yang memiliki 250 cabang dan lebih dari 725 ATM BII di seluruh Indonesia, dan juga sudah terkoneksi dengan lebih dari 20.000 ATM yang tergabung dalam Jaringan ATM PRIMA, ATM BERSAMA, ALTO, CIRRUS dan DBS/POSB Bank Singapura, dan juga hadir di Mauritius, Mumbai dan Cayman Islands. Dengan total dana pihak ketiga sebesar Rp44 triliun dan aset sebesar Rp57 triliun, BII menyediakan serangkaian jasa keuangan melalui kantor cabang dan jaringan ATM, phone banking dan internet banking. BII telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BNII) dan aktif di sektor UKM/Komersial, Konsumer dan Korporasi.

Minggu, 16 Desember 2012

BAB 14 (IMPLEMENTASI OPERASI DAN PENGENDALIAN SISTEM)



IMPLEMENTASI OPERASI DAN PENGENDALIAN SISTEM

> Implementasi Sistem

Manajemen proyek merupakan konsep kunci dalam implementasi system. Untuk mengelola proyek implementasi secara memadai, harus dibuat rencana-rencana spesifik, yaitu :
  1. Pemilahan proyek menjadi beberapa tahap
  2. Anggaran spesifik untuk setiap tahap
  3. Kerangka waktu spesifik untuk setiap tahap proyek
> Pengendalian Keuangan & Sistem Informasi

Tujuan umum pengendalian keuangan tidak secara kaku dinyatakan sebagai pengurang biaya, meskipun ada perkembangan tetap dalam hal total biaya sistem informasi dlam organisasi. Daripada sebagai pengurang biaya keseluruhan, tujuan umum pengendalian keuangan adalah untuk meningkatkan manfaat yang di peroleh atas pengeluaran system informasi yang telah di lakukan. Alasan mengapa pengurangan biaya bukan merupakan sasaran utama :
Pertama adalah hakekat dari system informasi sebagai aktivitas layanan dalam perusahaan
Kedua, dalam perpektif biaya besar lainnya, biaya system informasi tidak terlalu besar
ketiga berkaitan dengan biaya, yang jumlahnya tetap dalam jangka pendek dan tetap dalam jumlah besar dalam tingkat kegiatan pemrosesan yang lebih besar
Alasan yang terakhir adalah sistem informasi memberikan kemungkinan peningkatan efektivitas keputusan manajerial.
Hakekat biaya biaya system informasi
Salah satu determinan utama pengendalian biaya adalah biaya tetap atau variabel. Sebagian besar personel system informasi adalah para professional yang di bayar dengan gaji tetap dan bukan berdasarkan jam kerja. Pengeluaran untuk gaji dan perangkat keras di perkirakan mencapai 75% atau lebih dari anggaran. Hasilnya menunjukkan bahwa anggaran utamanya terdiri atas biaya-biaya tetap.

 > Pengendalian Atas Sumber Daya Non Keuangan Dalam Sistem Informasi

Pengukuran kinerja perangkat keras mencakup pemanfaatan sistem, waktu penuh pengolahan dalam sistem, dan daya tanggap sistem. Statistik pemanfaatan sangatlah penting, karena dapat mengindikasikan adanya leher botol ataupun kebutuhan perluasan sistem. Downtime merupakan persentase waktu dimana mesin tidak tersedia untuk digunakan. Faktor non kuantitatif utama lainnya yang penting dalam pengendalian adalah kinerja perangkat lunak.
Auditing Atas Sistem informasi.
Pendekatan umun yang di ikuti auditor adalah pertama, mendapatkan deskripsi mengenai sistem pengendalian intern, umumnya dengan menggunakan kuesioner pengendalian intern. Selama proses, auditor memasukkan tingkat dimana perusahaan secara aktual menerapkan pengendalian intern seperti yang di dokumentasikan dalam evaluasi pengendalian intern. Terakhir, auditor melakukan pengujian transaksi-transaksi spesifik yang berjalan dalam sistem.
Pemeliharaan Dan Modifikasi Sistem.
Salah satu alasan untuk melakukan perubahan adalah karena tidaklah mungkin untuk mengatasi seluruh kontinjensi selama tahap perancangan. Bugs adalah kesalahan pemrograman komputer yang tidak dapat dideteksi sampai sistem benar-benar memulai operasi. Seluruh modifikasi sistem harus didokumentasikan secara seksama. Dokumentasi harus mencakup alasan-alasan perubahan, perubahan-perubahan sebenarnya yang dilakukan, dan orang yang mengesahkan perubahan.

Sumber :

BAB 13 (PERENCANAAN SISTEM)



PERENCANAAN SISTEM

Perencanaan sistem atau feasibility adalah tahap pertama yang harus dilakukansebelum mulai melakukan pengembangan sistem informasi. Terdapatbeberapa hal yang sebaiknya dilakukan pada tahap ini, antara lain adalahmendefinisikan proyek, memodelkan proyek, membuat perkiraan anggarandan penjadwalan proyek, menyeimbangkan rencana proyek dan menyetujuirencana proyek.

 > Langkah - Langkah Perencanaan Sistem.
  1. menetapkan suatu kerangka kerja strategi menyeluruh untuk memenuhikebutuhan informasi pemakai.
  2. melibatkan manajer senior, pemakai senior dan profesional sistem.
  3. memastikan bahwa proyek yang diusulkan dievaluasi dan diprioritaskan.
  4. memenuhi alasan untuk melakukan perencanaan sistem:
    • dihubungkan dengan rencana bisnis
    • menghindari sejumlah kerugian
  5. membagi tugas dan tanggung jawab pada orang yang merencanakan sistem
  6. membuat komponen laporan:
    • komponen keseluruhan berhubungan dengan sumber daya yg akandiperoleh (3-5 tahun), meliputi : personil baru, hardware, software ,peralatan telekomunikasi, lokasi computer dan keamanan.
    • komponen aplikasi: suatu portfolio yang disetujui dari proposalproyek sistem, secara luas menyatakan apa saja yang termasuk dalamkomponen keseluruhan.
  7. melakukan komunikasi dengan analis sistem:
    • keduanya berhubungan dengan proses mendefinisikan kebutuhanpemakai.
    • perbedaannya pada cakupan dan tahap rinci.
  8. memastikan bahwa pada perencanaan sistem, suatu sistem yang diusulkanharus layak dan mendukung faktor strategik. Untuk menilai keduakemungkinan tersebut maka harus diadakan evaluasi terhadap faktorkelayakan dan faktor strategi.
> Pertimbangan - Pertimbangan Perencanaan Umum

Dalam merencanakan penugasan, auditor internal harus mempertimbangkan:
  • Tujuan dari aktivitas yang sedang diperiksa dan dengan sarana apa aktivitas tersebut mengendalikan kinerjanya
  • Risiko yang signifikan terhadap aktivitas, tujuan, sumber daya, serta operasi dan dengan sarana apa potensi dampak risiko dijaga pada tingkat yang dapat diterima
  • Kecukupan serta efektivitas proses manajemen risiko dan pengendalian dari aktivitas yang diperiksa dibandingkan dengan model atau kerangka kerja pengendalian yang relevan
  • Kesempatan untuk membuat perbaikan yang signifikan dalam proses manajemen risiko dan pengendalian aktivitas ang diperiksa.

Ketika merencanakan penugasan untuk pihak-pihak di luar organisasi, auditor internal harus membangun kesepahaman tertulis dengan mereka tentang tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab, dan harapan lain, termasuk pembatasan distribusi hasil penugasan serta akses ke catatan penugasan.
Internal auditor harus membangun kesepahaman dengan klien penugasan konsultasi tentang tujuan, ruang lingkup, tanggung jawab, dan harapan klien lainnya. Untuk penugasan yang signifikan, kesepahaman ini harus didokumentasikan.

> Teknik Perancangan

Ada beberapa alat dan teknik yang digunakan untuk merancang. Alat-alat dan teknik adalah:
  • Flowchart
  • Data flow diagram (DFD)
  • Kamus data
  • Terstruktur Inggris
  • Tabel keputusan
  • Keputusan pohon
Sumber :

BAB 12 (PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM)



PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM

 Perencanaan dan Analisis Sistem
Analisis Sistem merupakan Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.
Perencanaan sistem adalah proses membuat sebuah laporan perencananaa sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi.
Perencanaan sistem dilakukan saat suatu kegiatan akan berjalan.tujuannnya untuk melihat kesempatan memanfaatkan teknologi informasi dan membangun proyek sistem yang mendukung tujuan bisnis.

> Perencanaan Sistem dan Analisis Kelayakan

• Analisis kelayakan
Tujuannya adalah :
a. Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan.
b. Berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar – benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.

• Perencanaan sistem dan analisis sistem mencakup 7 tahap yaitu :
1. Pembahasan dan perencanaan pada tingkat manajemen puncak.
2. Penetapan dewan pengarah perencanaan sistem.
3. Penetapan tujuan dan batasan keseluruhan.
4. Pengembangan perencanaan sistem informasi strategik.
5. Identifikasi dan memprioritaskan area spesifik dalam organisasi
sebagai focus pengembangan sistem.
6. Pembuatan proposal sistem untuk mendukung dasar analisis dan
perancangan awal sub system tertentu.
7. Pembentukan tim untuk tujuan analisis perancangan awal sistem.

• Tugas – tugas analisis kelayakan :
1. Penentuan masalah dan peluang yang dituju sistem.
2. Pembentukan sasaran sistem baru.
3. Pengidentifikasian para pemakai sistem

• Metode penentuan penganggaran modal :
1. Payback period
2. Net present value
3. Internal rate of return
4. Modified internal rate of return.

• Ukuran kelayakan :
1. Teknologi
2. Ekonomi
3. Non ekonomi
4. Organisasi atau operasional
5. Jadwal


> Langkah-langkah Analisis System

Langkah-langkah analisis sistem :
1. Identify , mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertaman yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Tugas yang harus dilakukan analis sistem adalah :
a. Mengidentifikasi penyebab masalah
b. Mengidentifikasi titik keputusan
c. Mengidentifikasi personil – personil kunci
2. Understand, memahami kerja sistem yang ada
Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Diperlukan data yang dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian.Sejumlah data perlu dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada yaitu wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel
3. Analyze, Menganalisis sistem
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yagn telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Berdasarkan pertanyaan dan kriteria ini, selanjutnya analis sistem akan dapat melakukan analis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan kelemahan dan permasalahan dari sistem yang ada.

Report , membuat laporan hasil analisis.
Laporan hasil analisis diserahkan ke Panitia Pengarah yang nantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini.

Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah:
1. Analisis telah dilakukan,
2. Meluruskan kesalah pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen,
3. Meminta pendapat dan saran dari pihak manajemen, dan
4. Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan.

 
> Teknik-teknik Pengkumpulan Fakta

Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita , situasi, dan relasi yang menjamin analisis permodelan.
Ada tiga sumber yaitu :

1.Sistem yang berjalan
menyediakan kesempatan untuk menetukan apakah sistem memuaskan,perlu sedikit perbaikan, membutuhkan pemeriksaan yang besar, atau diganti.Juga menyediakan sumber ide perancangan untuk membantu analis mengidentifikasikan sumber yang ada bagi sistem yang baru.

2.Sumber internal lainnya
Sumber yang utama adalah orang yang akan menggunakan system yang baru.Sumber kedua didapat dari dokumen kerja yang ada dalam organisasi. Dokumen dapat diklasifikasikan misalnya struktur organisasi, apa yang sudah dilakukan organisasi, dan rencana apa yang akan dilakukan organisasi

3.Sumber eksternal
Informasi yang berasal dari luar organisasi membuka cakrawala ide dan teknik. Banyak industri dari kelompok dan seminar memberikan.

Teknik-teknik mengorganisasikan fakta
Teknik untuk mengorganisasikan fakta terdiri dari :
• Analisis pengukuran kinerja
• Analisis Distribusi kerja
• Analisis Fungsional
• Analisis Matriks


> Analisis Sistem Terstruktur

Adalah Salah satu pendekatan formal pertama untuk analisis sistem informasi. Analisis ini terfokus pada aliran data dan proses bisnis dan perangkat lunak. Analisis ini disebut proses oriented. Analisis terstruktur sederhana dalam konsep. Proses analis menggambarkan serangkaian proses dalam bentuk diagram alir data (Data Flow Diagram) yang menggambarkan proses yang ada atau yang diusulkan bersama-sama dengan input , output dan file mereka.

Sumber :
http://destyapriliantini.wordpress.com/2012/01/13/bab-12-perencanaan-dan-analisis-sistem/